Menyambung tulisan saya yang sebelumnya, saya baru mendapatkan kejelasan alasan kenapa warga setempat di lingkungan tempat tinggal pacar saya harus meributkan keberadaan perempuan Indonesia di rumah sang pacar.
Klarifikasi cerita ini datang ketika saya akhirnya bisa bertemu dengan sang pacar dan teman serumahnya (yang juga berpacaran dengan orang Indonesia). Bapak RT menjelaskan pada mereka bahwa tidak jadi masalah jika lelaki Indonesia atau perempuan non-Indonesia menginap di rumah tersebut tapi tidak untuk perempuan Indonesia. Kenapa? Karena mereka (warga) ingin melindungi kepentingan perempuan Indonesia, khususnya yang datang ke rumah orang asing ini.
O may gawd. Itu mungkin alasan paling busuk--yang sayangnya sudah bisa saya duga--yang bisa dikemukakan oleh seorang Pak RT mewakili aspirasi warga setempat.
Secara tidak langsung mereka membuat klaim 1) perempuan Indonesia yang datang ke sana harus dan butuh dilindungi; 2) lelaki non-Indonesia di sana tidak dapat dipercaya untuk "melindungi" perempuan Indonesia yang berkunjung dan menginap; 3) perempuan non-Indonesia entah dipercaya bisa melindungi diri sendiri atau sudah terlalu biadab untuk dilindungi oleh warga setempat; 4) warga bisa memberikan perlindungan dalam bentuk entah apa terhadap kami, saya, perempuan Indonesia.
O may gawd lagi.
Saya tidak butuh dilindungi dari pacar saya sendiri, itu sudah jelas. Kalau pun iya, I can protect myself and I certainly don't need or ask for the neighborhood's protection. And I'm fully aware that the whole protecting business is just one load of crap. They all have such a boring life, they need to put their noses in other people's business, creating reasons for them to life on until probably the end of the world.
Si teman saya sambil tertawa mengejek berkata, "They want to protect you, Ari, from the immoral 'bule' like us. They want to preserve your high values as a women."
Saya kemudian mengusulkan pada mereka untuk mulai memelihara seekor babi lucu di rumah itu. Mungkin itu akan meredakan tingkat ketegangan di sekitar rumah. What's more fun than walking your pet pig around the neighborhood in the afternoon?
No comments:
Post a Comment